haruskah aku bercerita lagi, tentang kebohonganmu yang berusaha ku tolelir setengah mati? tentang janji manismu yang tak pernah kau tepati? tentang mimpi-mimpi yg kau hancurkan sendiri? bercermilah wahai kamu yang merasa paling sempurna, siapakah dirimu yang berani berkata dan berucap sok bijaksana? berjanji seenak jidat, lalu mengingkari dengan mudah. lucu, kamu ini pembohong yang tak punya ingatan tajam. pembual bermulut besar, berhentilah membuat jengah, kamu semakin membuatku lelah.
tanpa kau jelaskanpun aku mengerti. dia adalah pilihanmu yang baru. dan yang paling buruk setelah terlalu tersakiti oleh pengabaianku. kamu seperti kehilangan cara untuk menemukan orang yang pas,bagaimana mungkin bisa menemukan yang pantas, ketika sikapmu selalu saja keras? aku mengasihani dia juga mengasihanimu dan mengasihani kalian. kamu dan dia seperti keledai yang tak pernah hafal jalan pulang.sungguh pasangan yang sempurna, pandai bermain sandiwara.
ceritakan padaku apa yang sudag kaudapatkan dari dia? biarkan aku tertawa untuk beberapa lama. tak penting yang ku tau, kamu sudah mendapatkan penggantiku.
tenanglah aku tak akan membuka kedok topengmu, aku tak akan bercerita tentang kamu yang mengaku sakit ini itu agar minta diperhatikan, aku tidak akan mencibir sikap burukmu yang selalu membanggakan prestasi yang sebenernya tak pernah kau capai.
maka biarkanlah pacar barumu tau seberapa mengenaskannya kamu setelah ia menjalani yang dulu ia yakini, maka biarkanlah kekasih barumu memahami sendiri. bahwa kamu sosok yang pantas di cintai, akan ada waktunya dia tau kau hanya seorang yang pandao merayu juga pandai membuat cerita. akan tiba waktunya dia tersakiti oleh sikapmu dan menangis terpojok, menyesali pilihan yang sempat ia percayai akan ada saatnya dia mengerti, kamu hanyalah si mulut besar yang tak pernah paham arti di cintai dan mencintai.
by Dwitasari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar